Wadaslintang fresh water fishing trip

setelah 11 hari menunggu ahirnya tiba request liburku, layaknya anak lembu yang baru keluar kandang berlari ke tanah lapang semangat untuk mancing di Waduk Wadaslintang ahirnya kesampaian juga, start pagi buta melarikan diri  dari hiruk pikuk kota Semarang dimana saya kerja mluncurlah saya dengan skuter matic menuju Temanggung menjemput sahabat "sobo alas" saya mas Bob. walaupun agak pegal terasa di pinggang saya berpikir ini akan setimpal dengan tarikan Nila babon nanti di Waduk Wadaslintang nanti,ha ha ha ...
sesampainya di Temanggung Mas Bob sudah menunggu saya, dengan persiapan ringkas ahirnya kami melanjutkan perjalanan ke Wadaslintang melalui jalur Parakan-Wonosobo-Wadaslintang.

Waduk Wadaslintang berada di kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, dibangun kurang lebih 6 tahun ( 1982-1988 )saat pemerintahan presiden Suharto selain berfungsi sebagai irigasi, waduk Wadaslintang mempunyai pemandangan yang elok dan spot mancing yang potensial.

Waktu menunjukan pukul 6 pagi tibalah kami di lokasi dengan selamat walaupun kami kedinginan di jalan tapi tak apalah ini bagian kecil dari kesuksesan mancing nanti pikirku, menggulung jeans mencopot sandal serasa pak tani yang akan turun kesawah kami pun mulai menyusuri jalan setapak licin dan berlumpur, karena spot mancing kami berada cukup jauh sekitar 700 meter dari rumah penduduk yang kami titipi motor.
 Mas Bob, tambun tapi gesit
bersama kawan Temanggung

Sesampai di lapak mulailah kami membongkar isi tas, serasa piknik tas kami berisi cemilan, alat pancing, jacket, rokok, minuman dll, kami tata rapi di lapak agar memudahkan saat mancing nanti, 
mulailah kami sibuk mempersiapkan joran masing masing, Mas Bob menggunakan 3 buah joran tegek kesayangan nya merk Orca Prime, begitu juga saya dengan 2 buah joran tegek saya Orca prime dan YZR.




invisible bamboo gate menuju lapak 
Lapak pemancing

Bagi anda yang belum memancing di Wadaslintang jangan kuatir untuk segala akomodasi selama berkegiatan mancing disini, penduduk setempat selain menyediakan lapak sederhana seperti pada gambar diatas mereka juga menyediakan akomodasi lainya seperti umpan lumut/cacing/pelet/, parkir aman untuk mobil/motor, layanan "room service" yaitu jasa mengantarkan nasi bungkus ( rames ) beserta kopi, teh panas, jasa room service ini biasanya ada saat pagi, siang dan sore hari, jadi tidak ada yang perlu dikuatirkan lagi bukan.

Memancing di wadaslintang pada umumnya menggunakan Joran "Tegek" atau pole rod, ukuran panjang ideal tegek adalah 4.5 meter, Mas Bob merekomendasikan Joran Tegek merk Orca Prime karena tingkat kelenturannya yang keras dan harganya relatif murah untuk kelas joran tegek berbahan carbon, rekomendasi lain nya adalah joran merk YZR, Tica, Three Fish, Daiwa merk tersebut agak mahal tetapi sebanding dengan kualitasnya saya rasa, lalu mengapa joran berbahan carbon? karena joran carbon mempunyai kelenturan yang keras dan ringan sehingga dapat memudahkan hook up, lain dengan joran tegek berbahan fiber yang lentur dan berat akan menyulitkan saat hook up. Joran yang kami gunakan juga mempunyai ujung baja tipis yang sering disebut juga "Ntul", dibuat dari weeper kaca mobil atau alat ukur oli pada mesin mobil, Ntul dibuat setipis mungkin agar sensitif, saat ikan Nila melahap umpan lumut saat itulah Ntul turun kebawah sedikit demi sedikit saat itulah kita bisa menghentak joran kita. Kami menggunakan joran Ntul sebagai pengganti fungsi dari pelampung, karena kedalaman air spot mancing di lapak berkisar 5-7 meter jadi tidak mungkin menggunakan pelampung, berbeda dengan kawan kawan dari Solo yang familiar dengan tehnik mancing "Nyobok" yaitu mancing dengan cara menceburkan diri setinggi pinggang atau setinggi dada, mereka bisa menggunakan pelampung karena spot mereka miring dengan ketinggian air berkisar 1.5-3 meter. jadi joran tegek kami rekomendasikan jika anda ingin memancing di lapak.
 Joran Tegek dengan Ntul
Joranku Orca Prime & YZR

Selain Joran yang perlu diperhatikan adalah ukuran senar, ukurannya berkisar 0.18-0.25 dengan lbs 6-12 ( 3-6kg) mengingat ikan Nila di Wadaslintang berukuran kecil, sedang antara 0.5 kg sampai berukuran besar 3-6 kg, jadi untuk urusan senar bisa jadi prioritas, untuk ukuran mata kail pilihlah antara ukuran 6-9 tergantung selera anda, favorite saya adalah mata kail merk kamikaze wormer, mata kail tersebut sangat tajam dan tipis jadi bisa memudahkan kita saat hook up, malahan terkadang ikan sudah "nyantol" sendiri tanpa di hentak karena mata kail tersebut sangat tajam, kelemahannya mata kail tersebut adalah mudah merenggang saat hook up ikan berukuran besar, yah... pinter pinternya kitalah saat battle dengan ikan. untuk reel idealnya menggunakan reel ukuran yang terkecil seperti terlihat di gambar joran saya, harga reel tersebut tidak terlalu mahal berkisar antara Rp. 60.000- Rp. 150.00 / pc.
my favorite fishing hook
Ikan Nila di waduk Wadaslintang sangat menyukai umpan lumut jaring, berbeda dengan lumut hijau, kelebihan lumut jaring adalah tahan lama tidak mudah busuk walaupun tidak berada di air dibiarkan kering selama 2 hari sekalipun tetap hidup dan fresh, lumut jaring juga mudah di pasang pada mata kail dan tidak mudah hancur saat di lempar ke air, seperti yang saya katakan jangan kuatir untuk umpan ini, anda bisa mendapatkannya dengan membeli disepanjang jalan menuju wadaslintang, bahkan pemilik lapak biasanya juga menjual lumut tersebut, selain lumut anda juga perlu umpan racikan yang digunakan sebagai "bom" berfungsi untuk mengumpulkan ikan, bom terdiri dari pelet bandul dan pelet umpan galatama dicampur dengan BR pakan ayam lalu diberi sedikit esen ( optional), bahan tersebut di aduk rata dengan air secukupnya lalu di aduk sampai pulen, setelah itu bentuk bulatan sekepal tangan lalu lemparkan ke spot yang akan anda pancing. setelah ikan Nila datang dan berkumpul ditandai dengan gelembung2 kecil lembut di air barulah pertempuran dimulai. jangan lupa menyediakan cacing sebagai umpan optional, cacing yang saya rekomendasikan adalah cacing bayam karena cacing jenis ini paling disukai ikan Nila daripada cacing merah atau cacing fosfor.
umpan lumut jaring 

Populasi ikan di waduk ini terjaga berkat pemerintah Wonosobo yang mengupayakan penebaran benih, jadi jangan kaget juga saat kita mancing ada petugas yang menarik uang sebesar Rp.2000,- kepada setiap pemancing.
retribusi benih ikan

Awan semakin jingga, waktu menunjukan pukul 16.30 sore, ahirnya satu persatu joran kami lipat, memang hasil tidak seperti yang kami targetkan tapi kami cukup puas dengan hasil kurang lebih 20an kg. kami bergegas pulang sebelum hari gelap, sebagai pemancing kawakan mas Bob sudah tau apa yang diperlukan dia menyediakan karung untuk wadah ikan yang kami pancing.

hasil tetangga sebelah
 Hasil Mas bob dan saya




Terimakasih untuk Mas Bob Temanggung yang mengajari saya mancing di Wadaslintang, Termakasih untuk Mas Anto Temanggung yang menggulung benang di kolongan joran saya dengan rapi dan indah, Terimakasih bang Tagor pemilik lapak yang baik hati dan care terhadap pelanggan, dan tak lupa kepada pemerintah Wonosobo yang mengelola waduk ini dengan baik.

Komentar

  1. nice information https://goo.gl/KxQHnC

    BalasHapus
  2. Lucky Club - Lucky Club | Best Odds & Offers | Casino Site - LuckyClub.live
    Lucky luckyclub.live Club - The most reliable and rewarding online gambling platform, offering top-notch and live betting. Register & claim Welcome Bonus.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mampir mancing ke Rawa Pening

Mancing Nila di bekas tambak

Mancing Mujair di rumpun Mangrove